Dongeng Baru Kelinthing

Dongeng Baru Kelinthing - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Dongeng Baru Kelinthing, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : Dongeng Baru Kelinthing
Link : Dongeng Baru Kelinthing
Dongeng Baru Kelinthing. Alkisah, ada seorang pangeran yang terlahir dalam wujud naga. Pangeran tersebut bernama Baru Kelinthing. Baru Kelinthing tidak diakui oleh ayahnya, sebab ia tidak terlahir dalam wujud manusia. Oleh sebab itu, Baru Kelinthing bertapa di gua supaya Tuhan mengabulkan permintaannya, yaitu berubah wujud menjadi manusia. Ia masuk ke dalam  gua besar dan bertapa selama beberapa tahun.

Suatu hari,  desa sedang bersiap sebagai mengadakan pesta sedekah bumi. Semua penduduk sibuk bergotong royong. Ada yang menata panggung, berburu hewan di hutan, dan ada pula yang bertugas memasak nasi serta sayur-mayur.

Rombongan pemburu hewan telah menbisakan banyak hewan yang siap sebagai dimasak. mereka pun sepakat sebagai pulang, akan tetapi tiba-tiba hujan turun sangat deras. mereka memutuskan sebagai berteduh terlebih dahulu di dalam salah satu gua terdekat.

Ternyata mereka berteduh di dalam gua tempat Baru Kelinthing bertapa. Tanpa sengaja salah seorang dari rombongan menancapkan tombak ke tubuh Baru Kelinthing. Baru Kelinthing pun mendesis kesakitan. Rombongan pemburu pun kaget dan berlarian keluar  gua. Tak lama kemudian, pemimpin rombongan masuk kembali ke dalam gua sebagai memeriksa. Ia pun menemukan seekor naga yang sedang sekarat. Sang

pemimpin menyuruh anggota rombongan yang lain sebagai masuk kembali ke dalam gua, menangkap naga tersebut, memotong-motongnya, dan membawanya pulang ke desa sebagai dijadikan bahan makanan pesta yang akan mereka adakan. Para pemburu tiba di desa dengan sambutan yang sangat meriah dari para penduduk. menatap daging naga yang begitu banyak, mereka berniat sebagai memperpanjang pesta, yang tadinya tiga hari menjadi tujuh hari.

Di lapangan desa, semua penduduk nampak sedang asyik menyantap hidangan yang begitu melimpah. Tiba- tiba datang seorang anak dengan pakaian lusuh dan kotor. Anak tersebut kemudian meminta makanan kepada para penduduk, akan tetapi tidak ada yang mempedulikannya. mereka bahkan mengusir anak tersebut dengan kasar.
Tak hanya penduduk yang sedang berpesta, penduduk lainnya pun berlaku sama seperti orang-orang di pesta tadi. Dengan lemas, anak tersebut berjalan ke arah rumah seorang nenek. Berbeda dengan penduduk- penduduk sebelumnya, sang nenek bersikap sangat ramah dan memberikan makanan sebagai anak tersebut. Usai makan, si anak dekil mengucapkan terima kasih kepada nenek dan meminta supaya nenek segera menyiapkan lesung dan centong sebagai persiapan, bila terjadi sesuatu di desa ini.

Si anak dekil datang kembali ke lapangan desa. Kali ini ia menantang para penduduk sebagai mencabut sebatang lidi yang telah ia tancapkan di tanah. Para penduduk yang tengah berpesta marah besar saat mendengar tantangan tersebut. mereka menganggap remeh tantangan tersebut. akan tetapi ternyata tidak ada satu orang pun yang berhasil mencabut lidi tersebut.

Si anak dekil dengan mudahnya mencabut lidi tersebut. Air kontan menyembur keluar dari lubang bekas tancapan lidi tersebut, tanpa henti. Lama-kelamaan semburan air tersebut semakin besar hingga menenggelamkan desa. Hanya anak dekil dan nenek yang selamat, berkat naik perahu lesung, serta centong sebagai gayungnya.

Rupanya, anak dekil tersebut ialah Baru Kelinthing. Tuhan telah mengabulkan permitaannya, yaitu berubah wujud menjadi manusia. Semburan air dari lubang bekas tancapan lidi ialah balasan Tuhan bagi para penduduk yang serakah, yang tidak mau membagi daging naga kepada seorang anak yang kelaparan. Hanya nenek yang selamat, sebab hanya nenek yang mau berbaik hati kepada Baru Kelinthing.

Desa yang tenggelam tersebut akhirnya berubah menjadi danau. masyarakat kini menamainya dengan sebutan Rawa Pening, rawa artinya danau, sedangkan pening berarti ‘airnya tampak bening dan jernih’. Rawa Pening sampai sekarang masih ada, terletak di Desa Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
 


Demikianlah Info postingan berita Dongeng Baru Kelinthing

terbaru yang sangat heboh ini Dongeng Baru Kelinthing, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang Dongeng Baru Kelinthing dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2017/10/dongeng-baru-kelinthing.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: