DR. DANU DIRJO SETIABUDI
DR. DANU DIRJO SETIABUDI - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul DR. DANU DIRJO SETIABUDI, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : DR. DANU DIRJO SETIABUDI
Link : DR. DANU DIRJO SETIABUDI
Anda sedang membaca posting tentang DR. DANU DIRJO SETIABUDI dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/dr-danu-dirjo-setiabudi.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : DR. DANU DIRJO SETIABUDI
Link : DR. DANU DIRJO SETIABUDI
Siapa DR Danu Dirjo Setia Budi yang sebenarnya itu ? Beliau yang sesungguhnya adalah bukan seorang pribumi seperti yang telah tergambar dalam nama yang dimilikinya. Beliau adalah seorang keturunan Indo. Ayahnya seorang berkebangsaan Belanda dan ibunya seorang suku bangsa Jawa. Lahir di Pasuruan Jawa Timur pada tanggal 8 Oktober 1879. Nama yang sesungguhnya yang diberikan oleh kedua orang tuanya ketika baru lahir : ERNST EUGE NEI DOUWES DEKKER.
Mengapa nama ERNST EUGE DOUWES DEKKER berubah menjadi Danu Dirjo Setia Budi ? Nama Douwes Dekker yang disingkat DD itu oleh Presiden Soekarno diubah menjadi DD yang berarti Danu Dirjo sebagai nama hadiah. Presiden Soekarno berharap, Douwes Dekker yang diubah menjadi Danu Dirjo Setia Budi itu pada kenyataannya pemilik nama akan selalu berbuat baik dan tidak kenal lelah, tidak mudah menyerah. DANU artinya benteng, Dirjo artinya kuat dan setiabudi artinya cinta akan perbuatan yang baik. Itulah harapan yang diinginkan oleh Presiden Soekarno. Dan nama itu sendiri dihadiahkan kepada Douwes Dekker setelah Indonesia merdeka.
Bagi Douwes Dekker sendiri, meski sesungguhnya beliau adalah seorang keturunan Indo, campur darah antara Jawa dan Belanda, beliau tidak pernah merasa bahwa dirinya seorang Indo. Beliau lebih bangga dengan pengakuan sebagai seorang suku Jawa asli. Hal ini terbukti ketika beliau masih muda dan memasuki kuliah di Universitas Zurich di negara Swiss, beliau menyatakan bahwa dirinya adalah orang Jawa tulen. Selesai menuntut ilmu dari Swiss beliau pun banyak bekerja sama dengan bangsa pribumi Indonesia serta menentang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh penjajah Belanda sebagai penguasa. Dan itulah kenyataannya.
Seperti yang telah tercatat dalam lembaran sejarah, setelah selesai kuliah di Universitas Zurich Swiss dan kembali ke Indonesia beliau langsung membuka harian DE EXPRESS SELATAN. Lalu bersama Suwardi Suryaningrat dan Dr. Cipto Mangunkusumo mendirikan INDISCHE PARTAY. Partai ini merupakan partai politik pertama yang lahir di Indonesia. Perjuangan Indesche partai ini mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk mematahkan garis warna kulit. Bangsa yang memiliki warna kulit putih dan sawo matang mempunyai kedudukan yang sama dalam berbangsa dan bernegara. Golongan Indo dan golongan pribumi diajaknya bersatu untuk melawan segala bentuk penjajahan. Kemerdekaan dan kebebasan adalah hak semua bangsa.
Apa yang disampaikan oleh Douwes Dekker yang bermaksud menghilangkan rasdikriminasi ini mendapat sambutan hangat bagi para pejuang lainnya. Terutama dari kalangan pribumi. Namun demikian hal ini bukan berarti tanpa resiko. Resikonya luar biasa. Karena oleh penguasa penjajah dianggap- hal yang sangat membahayakan, akhirnya Douwes Dekker bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke negeri Belanda selama lima tahun.
Rupanya tindakan kejam dari penguasa penjajah itu tidak membuat Douwes Dekker jera atau putus asa. Sepulang dari negeri Belanda bersama teman-teman seperjuangannya beliau mendirikan Perguruan khusus yang diberinya nama INSTITUT KSATRIAN. Dalam perguruan khusus ini disamping siswa diberi pelajaran tentang ilmu pengetahuan juga diberi pelajaran tentang nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
Menghadapi kenyataan ini penguasa Belanda tidak tinggal diam. Sebagai resiko seorang pejuang Dowes Dekker harus keluar masuk penjara. Dan sebagai puncak kekejaman penguasa Belanda untuk kesekian kalinya pada tahun 1941 Dowes Dekker dibuang untuk kedua kalinya ke negeri Belanda. Beruntung setelah Perang Dunia II selesai, secara diam-diam Dowes Dekker berhasil kembali ke Indonesia dan melanjutkan perjuangannya.
Setelah Indonesia merdeka, karena memang Dowes Dekker seorang Indo yang memiliki jiwa nasionalisme dan jiwa pejuang yang cukup tinggi, beliau diangkat menjadi Menteri Negara. Juga menjadi penasehat delegasi Republik Indonesia dalam perundingan-perundingan yang harus dilakukan antara kedua negara Indonesia dan Belanda.
Karena sikapnya yang sangat tegas sebagai pejabat negara yang banyak merugikan kepentingan Belanda, saat Belanda melakukan agresinya yang kedua terhadap negara Indonesia yang telah merdeka, beliau ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda. Tempat penahanannya berpindah-pindah. Tetapi setelah berhasil membebaskan diri, beliau terus menetap dikota Bandung hingga akhir hayatnya pada tanggal 28 Oktober 1950. Di kota kembang Bandung itu pula jasadnya di kebumikan. Jasanya dikenang sebagai Pahlawan Kusuma Bangsa, Pahlawan Pergerakan Nasional. Itulah dia Erinst Eugene Dowes Dekker alias DR. DANU DIRJO SETIABUDI.
Mengapa nama ERNST EUGE DOUWES DEKKER berubah menjadi Danu Dirjo Setia Budi ? Nama Douwes Dekker yang disingkat DD itu oleh Presiden Soekarno diubah menjadi DD yang berarti Danu Dirjo sebagai nama hadiah. Presiden Soekarno berharap, Douwes Dekker yang diubah menjadi Danu Dirjo Setia Budi itu pada kenyataannya pemilik nama akan selalu berbuat baik dan tidak kenal lelah, tidak mudah menyerah. DANU artinya benteng, Dirjo artinya kuat dan setiabudi artinya cinta akan perbuatan yang baik. Itulah harapan yang diinginkan oleh Presiden Soekarno. Dan nama itu sendiri dihadiahkan kepada Douwes Dekker setelah Indonesia merdeka.
Bagi Douwes Dekker sendiri, meski sesungguhnya beliau adalah seorang keturunan Indo, campur darah antara Jawa dan Belanda, beliau tidak pernah merasa bahwa dirinya seorang Indo. Beliau lebih bangga dengan pengakuan sebagai seorang suku Jawa asli. Hal ini terbukti ketika beliau masih muda dan memasuki kuliah di Universitas Zurich di negara Swiss, beliau menyatakan bahwa dirinya adalah orang Jawa tulen. Selesai menuntut ilmu dari Swiss beliau pun banyak bekerja sama dengan bangsa pribumi Indonesia serta menentang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh penjajah Belanda sebagai penguasa. Dan itulah kenyataannya.
Seperti yang telah tercatat dalam lembaran sejarah, setelah selesai kuliah di Universitas Zurich Swiss dan kembali ke Indonesia beliau langsung membuka harian DE EXPRESS SELATAN. Lalu bersama Suwardi Suryaningrat dan Dr. Cipto Mangunkusumo mendirikan INDISCHE PARTAY. Partai ini merupakan partai politik pertama yang lahir di Indonesia. Perjuangan Indesche partai ini mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk mematahkan garis warna kulit. Bangsa yang memiliki warna kulit putih dan sawo matang mempunyai kedudukan yang sama dalam berbangsa dan bernegara. Golongan Indo dan golongan pribumi diajaknya bersatu untuk melawan segala bentuk penjajahan. Kemerdekaan dan kebebasan adalah hak semua bangsa.
Apa yang disampaikan oleh Douwes Dekker yang bermaksud menghilangkan rasdikriminasi ini mendapat sambutan hangat bagi para pejuang lainnya. Terutama dari kalangan pribumi. Namun demikian hal ini bukan berarti tanpa resiko. Resikonya luar biasa. Karena oleh penguasa penjajah dianggap- hal yang sangat membahayakan, akhirnya Douwes Dekker bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke negeri Belanda selama lima tahun.
Rupanya tindakan kejam dari penguasa penjajah itu tidak membuat Douwes Dekker jera atau putus asa. Sepulang dari negeri Belanda bersama teman-teman seperjuangannya beliau mendirikan Perguruan khusus yang diberinya nama INSTITUT KSATRIAN. Dalam perguruan khusus ini disamping siswa diberi pelajaran tentang ilmu pengetahuan juga diberi pelajaran tentang nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
Menghadapi kenyataan ini penguasa Belanda tidak tinggal diam. Sebagai resiko seorang pejuang Dowes Dekker harus keluar masuk penjara. Dan sebagai puncak kekejaman penguasa Belanda untuk kesekian kalinya pada tahun 1941 Dowes Dekker dibuang untuk kedua kalinya ke negeri Belanda. Beruntung setelah Perang Dunia II selesai, secara diam-diam Dowes Dekker berhasil kembali ke Indonesia dan melanjutkan perjuangannya.
Setelah Indonesia merdeka, karena memang Dowes Dekker seorang Indo yang memiliki jiwa nasionalisme dan jiwa pejuang yang cukup tinggi, beliau diangkat menjadi Menteri Negara. Juga menjadi penasehat delegasi Republik Indonesia dalam perundingan-perundingan yang harus dilakukan antara kedua negara Indonesia dan Belanda.
Karena sikapnya yang sangat tegas sebagai pejabat negara yang banyak merugikan kepentingan Belanda, saat Belanda melakukan agresinya yang kedua terhadap negara Indonesia yang telah merdeka, beliau ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda. Tempat penahanannya berpindah-pindah. Tetapi setelah berhasil membebaskan diri, beliau terus menetap dikota Bandung hingga akhir hayatnya pada tanggal 28 Oktober 1950. Di kota kembang Bandung itu pula jasadnya di kebumikan. Jasanya dikenang sebagai Pahlawan Kusuma Bangsa, Pahlawan Pergerakan Nasional. Itulah dia Erinst Eugene Dowes Dekker alias DR. DANU DIRJO SETIABUDI.
Demikianlah Info postingan berita DR. DANU DIRJO SETIABUDI
terbaru yang sangat heboh ini DR. DANU DIRJO SETIABUDI, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang DR. DANU DIRJO SETIABUDI dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/dr-danu-dirjo-setiabudi.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.