SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO

SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO
Link : SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO
Siapa Sultan Agung Hanyokro Kusumo itu ? Sul-tan Agung Hanyokro Kusumo adalah seorang raja ke 3 pada kerajaan Islam di Mataram. Beliau adalah putra Panembahan Seda Krapyak raja Mataram Islam ke 2, atau cucu pendiri kerajaan Mataram Islam di Yogya-karta, yaitu Panembahan Senopati Sutawijaya.

Bagaimana bentuk perjuangan Sultan Agung Hanyokro Kusumo sehingga beliau dikenal dan ditetapkan sebagai seorang Pahlawan Nasio-nal ? Selama menjadi raja, dalam memerintah dan melindungi rakyatnya, Sultan Agung Hanyokro Kusumo selalu menyadari betapa pentingnya membina persatuan dan kesatuan rakyatnya yang tersebar di seluruh pu-lau Jawa. Karena itulah oleh beliau seluruh daerah di pulau Jawa utama-nya di daerah pesisir utara pulau Jawa sengaja ditaklukkannya dengan harapan keberadaan kerajaan Mataram Islam dapat dilestarikan. Keutuh-an kekuasaan kerajaan Mataram Islam yang di wilayahnya meliputi hampir seluruh pulau Jawa, mulai dari Pasuruan sampai Cirebon dapat di-pertahankan.

Selain menjaga kesatuan wilayah kekuasaannya, sebagai seorang raja beliau juga selalu memperhatikan persatuan dan kerukunan bagi seluruh rakyatnya. Beliau selalu berharap semoga seluruh rakyatnya hidup dalam keadaan aman dan tenteram serta sejahtera. Itulah sebabnya beliau juga sangat membenci kepada bangsa lain yang ingin menguasai dan mengusik ketentraman hidup rakyatnya. Dan dalam mewujudkan tindak kebenciannya itu beliau sangat menentang kedatangan bangsa Belanda di pulau Jawa, bahkan di Nusantara.

Memang dalam sejarah kita ketahui bahwa, bangsa Belanda mu-lai datang ke Indonesia dengan dalih berdagang sejak tahun 1596. Sejak Sultan Agung Hanyokro Kusumo masih berumur lima tahun. Tetapi sete-lah beliau mulai naik tahta pada tahun 1613, yang berarti sudah mulai mempunyai kekuasaan sebagai seorang raja, beliau sudah mulai menen-tang keberadaan bangsa Belanda di bumi Nusantara. Beliau sudah me-nyadari bahwa kehadiran bangsa Belanda yang menetap di Batavia atau Jakarta itu dapat membahayakan kejayaan dan kelestarian kerajaan Ma-taram Islam yang ada di Yogyakarta. Karena itulah beliau selaku seorang raja tidak mau bersatu, apalagi bekerjasama dengan para pedagang asing yang ternyata sudah menjelma sebagai bangsa penjajah itu. Malah beliau beranggapan, bangsa Belanda yang sudah menjelma menjadi bangsa pen-jajah itu harus diperangi dan disingkirkan.

Untuk mewujudkan niatnya menyingkirkan para penjajah itu, yang pertama-tama beliau lakukan bersama rakyatnya adalah menaklukan beberapa kerajaan lain yang ada di pulau Jawa. Hasilnya seluruh kerajaan di pulau Jawa kecuali kerajaan Banten berhasil ditaklukkan dan diajak bersatu padu. Kerajaan Lasem ditaklukkan pada tahun 1616. Kerajaan Pasuruan ditaklukkan pada tahun 1617. Kerajaan Tuban ditaklukkan pada tahun 1619. Selanjutnya kerajaan Madura pada tahun 1624 dan kerajaan Surabaya ditaklukkan pada tahun 1625.

Setelah beberapa kerajaan itu ditaklukkan para raja yang sudah menyerah itu diajak bekerja sama untuk membentuk persatuan dan kesa-tuan yang kokoh. Para raja itu diajak bekerja sama secara baik. Satu sama lain saling menghargai. Diantara mereka tidak ada yang merasa menjadi negara bawahan dan negara penguasa.

Melalui upaya dan kerja sama yang baik itu akhirnya kerajaan Mataram Islam muncul menjadi kerajaan yang besar dan kuat. Setelah merasa kuat dan merasa mampu berbuat sesuatu, Sultan Agung Hanyokro Kusumo mulai melakukan niatnya mengusir bangsa penjajah dengan bukti yang nyata, yaitu mulai melakukan penyerangan terhadap kedudu-kan bangsa penjajah yang ada di Batavia (Jakarta). Beliau bertekad bangsa Belanda yang menjadi bangsa penjajah, dan bercokol di Batavia harus diusir dan disingkirkan.

Mula-mula penyerangan yang dilakukan terhadap bangsa Belan-da pertama kali terjadi pada tahun 1628. Dengan bersenjatakan tombak dan pedang, serta diusung 50 buah kapal, prajurit Mataram melakukan penyerangan terhadap benteng Belanda melalui laut. Akhirnya para pra-jurit berhadapan dengan serdadu Belanda yang jumlahnya mencapai 2.866 orang bersenjatakan mesiu dan meriam. Pertempuran berlangsung siang dan malam. Akhirnya pertempuran yang tidak berimbang itu, praju-rit Mataram berhasil dihalau. Penyerangan terhadap kedudukan bangsa Belanda itu boleh dikatakan gagal tidak membawa hasil.

Menghadapi kenyataan ini Sultan Agung Hanyokro Kusumo ti-dak berputus asa. Meski penyerangan pertama gagal, pada tahun berikut-nya dilakukan penyerangan yang kedua. Penyerangan kedua tidak melalui laut, tetapi melalui darat. Para prajurit menggunakan alat angkut kuda dan gajah. Sedangkan untuk kepentingan logistik Sultan Agung Hanyokro Kusumo memerintahkan untuk membangun gudang di Tegal dan Cirebon guna menyimpan bahan makanan bagi para prajurit.

Rupanya penyerangan yang kedua ini membawa hasil. Prajurit Mataram berhasil merebut benteng Hollandia. Hanya yang perlu disa-yangkan, keberhasilan merebut benteng Hollandia ini tidak diikuti dengan keberhasilan yang lain. Bahkan akhirnya Sultan Agung tidak berhasil mempertahankan keberadaan benteng Hollandia yang telah berhasil dire-butnya, karena sebagian besar prajuritnya ternyata banyak yang mati ke-laparan.

Atas kematian para prajurit yang mati kelaparan ini, setelah di-teliti ternyata ada orang-orang tertentu yang berjiwa pengecut. Para pe-ngecut itu sengaja mengkhianati perjuangan yang dilakukan oleh Sultan Agung Hanyokro Kusumo bersama prajuritnya. Adapun cara yang dila-kukan yaitu setelah para pengecut itu tahu akan keberadaan gudang pangan yang ada di Cirebon dan Tegal, mereka segera melapor kepada Belanda. Selanjutnya serdadu Belanda dengan cara sembunyi-sembunyi sengaja membakar sejumlah gudang pangan yang ada sehingga gudang berikut isinya ludes habis terbakar.

Akibat kegagalannya yang kedua, yang ternyata karena dikhianati oleh bangsa sendiri, akhirnya Sultan Agung Hanyokro Kusumo menghentikan penyerangannya terhadap Belanda. Tetapi jiwa kebencian-nya terhadap penjajah tetap bersemayam dalam hati. Apapun bentuknya, pada waktu itu bangsa Belanda selalu di musuhinya sebagai bangsa pen-jajah. Sampai pada akhir hayatnya Sultan Agung Hanyokro Kusumo tetap tidak mau kompromi, apalagi bekerja sama dengan bangsa Belanda atau VOC. Mataram tetap berkembang dan berdiri menjadi kerajaan yang mandiri tanpa ada campur tangan dari bangsa yang lain.

Hanya yang patut disayangkan, kemandirian kerajaan Mataram ini tidak berlangsung hingga raja-raja berikutnya. Setelah Sultan Agung Hanyokro Kusumo wafat pada tahun 1645, yang menduduki tahta sebagai raja pengganti adalah Sunan Amangkurat I. Pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat I ini, sang raja mulai mengadakan perdamaian dan kerjasama dengan bangsa Belanda yang semakin nyata posisinya sebagai bangsa penjajah. Kini semua sudah menjadi kenangan dan pengalaman. Tetapi perlawanan dan perjuangan Sultan Agung Hanyokro Kusumo tidaklah sia-sia. Perlawanan Sultan Agung terhadap Belanda telah memiliki mak-na perjuangan yang sangat berarti. Menjadi lambang perjuangan suatu bangsa dalam menegakkan persatuan dan kesatuan dengan cara mengusir penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain. Perjuangan dan keteguhan hati Sultan Agung Hanyokro Kusumo perlu diteladani. Rupanya semangat kebangsaan, nasionalisme, seperti halnya yang di-miliki oleh para pendahulunya, yaitu Kertanegara dari kerajaan Singosari atau mahapatih Gajah Mada dari Majapahit, perlu juga diwarisi dan di-miliki oleh generasi yang sedang berkembang ini.


Demikianlah Info postingan berita SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO

terbaru yang sangat heboh ini SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang SULTAN AGUNG HANYOKRO KUSUMO dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/sultan-agung-hanyokro-kusumo.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: