Sesuci Humaira (2)
Sesuci Humaira (2) - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Sesuci Humaira (2), telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : Sesuci Humaira (2)
Link : Sesuci Humaira (2)
Anda sedang membaca posting tentang Sesuci Humaira (2) dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/sesuci-humaira-2.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : Sesuci Humaira (2)
Link : Sesuci Humaira (2)
Firdaus segera membuka kiriman Humaira buat dirinya. Terdapat surat di dalamnya. Firdaus membuka surat itu dengan tangan yang gemetar menahan kesedihan. "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang," bunyi kepala surat Humaira. "Menemui Saudara Firdaus yang saya hormati semoga di bawah lindungan Allah dan semoga lembaran ini menemui Saudara dalam keadaan kita sama-sama beriman kepada Allah SWT. Maaf, seandainya lembaran yang tidak diundang ini mengganggu situasi saudara Firdaus saat ini. Humaira tahu tidak ada alasan bagi Humaira harus menghubungi saudara Firdaus lagi setelah perpisahan dulu. Tetapi karena Islam dan tidak sanggup melihat sesama Muslim terus lalai dalam arus jahiliyyah ini, maka Humaira tabahkan hati untuk menulisnya. Saudara Firdaus yang saya hormati...ketahuilah bahwa apa yang kita lakukan selama ini adalah merupakan rencana syaitan laknatullah dan musuh Islam untuk meruntuhkan generasi muda Islam agar Islam tidak tertegak di bumi Allah ini. Kita adalah di antara yang telah menjadi mereka lantaran dangkalnya kepahaman diri kita mengenai Islam. Saudara Firdaus...kembalilah kepada Islam yang suci, kembalilah kepada fitrah asal kejadian manusia yang seharusnya ta'at kepada Allah, tetapi lantaran keegoan dan tunduk kepada hawa najsu, manusia lupa akan pencipta- Nya sendiri. Harapan Humaira, carilah kebenaran dalam sisa usia yang masih ada ini dan bertaubatlah atas kesalahan yang lalu. Binalah satu kehidupan baru berlandaskan Islam. InsyaAllah, saudara Firdaus akan berbahagia dunia dan akhirat. InsyaAllah sahabat Humaira bernama Dr. Abd Rahman yang tinggal di no. 2 Jalan Makmur di kota ini bisa membantu saudara Firdaus untuk mencari kebenaran itu." Firdaus berhenti sebentar dan terbayang kembali di pelupuk matanya wajah orang yang datang menemuinya baru saja. Lalu dia meneruskan membaca surat Humairah, "Bersama ini saya sertakan sebuah tafsir Qur'an khusus untuk saudara Firdaus, semoga itu bermanfaat kepada saudara Firdaus. Akhir kata, dan doa dari Humaira semoga Allah membuka hati saudara Firdaus dan menjadi hamba-Nya yang ta'at dalam usaha mencari kebenaran ini. Sekian, dari Humaira, semoga Allah SWT senantiasa bersama kita." "Humairah...kenapa engkau tinggalkan aku...sesungguhnya aku masih menyayangi dirimu," itulah kata-kata yang keluar dari mulut Firdaus ketika selesai membaca surat Humaira. Sejak peristiwa itu, Firdaus mulai berubah. Dia selalu lengket dengan sajadahnya yang sebelumnya jarang sekali digunakan dengan alasan kesibukan dengan tugas-tugasnya di kantor. "Oh! Tuhan...ampunilah dosa hamba-Mu ini, sesungguhnya, aku telah lalai dari mengingati-Mu selama ini. Pandulah hamba-Mu ini mencari kebenaran di muka bumi-Mu ini dan tempatkanlah arwah Humaira bersama orang-orang yang beriman, Ya Allah...Amin Ya Robbal'Alamin, kata Firdaus di suatu shubuh yang dingin hingga manik-manik jernih jatuh menuruni pipinya tanpa dia sadari. Firdaus bergegas bangun dari sholat shubuh itu dan terus mempersiapkan tas kantornya ketika dia teringat alamat yang diberi Humaira. Selesai sarapan, Firdaus terus melaju dengan mobil Honda Accord merahnya mencari rumah Dr. Abd Rahman dengan penuh harapan. "Assalamu'alaikum!" kata Firdaus. "Walaikumussalam," jawab Abd Rahman. Hati Firdaus melonjak gembira terkaannya tepat dan bersyukur Dr. Abd Rahman ada di rumah waktu itu. Sengaja Firdaus pergi ke rumahnya pada hari Ahad karena jika hari lain, pasti beliau tiada di rumah karena "on-call" dari Rumah Sakit. Setelah lama bercakap-cakap, Firdaus pun menyatakan maksud kedatangannya, yaitu agar Dr. Abd Rahman sudi membimbing dirinya dalam mengenal Islam dan mencari kebenaran di bumi Allah ini sebagaimana yang diharapkan oleh Humaira selama ini. Namun, bagi Firdaus, dia melakukan semua ini bukanlah semata-mata karena Humaira tetapi atas kesadaran dan keinsyafan yang ada dalam dirinya serta taufiq dan hidayah Allah SWT. "Syukurlah, saudara telah insyaf, semoga Allah senantiasa bersama kita," kata Dr. Abd Rahman. Firdaus pun permisi pulang ketika dilihatnya jam sudah menunjukkan 11 pagi, yang berarti dia telah dua jam berada di rumah Dr. Abd Rahman hari itu. Firdaus memeluk Dr. Abd Rahman tanda terima kasih dengan linangan air mata, penuh keinsyafan dan harapan. Sejak saat itu, Firdaus pun mulai mengetahui dan memahami mengapa Humaira begitu menghindarkan diri darinya apabila diajak berjumpa suatu ketika dulu. "Benar kata-katamu dulu, lelaki dan perempuan yang bukan mahram, haram ber- dua-duaan dan jubah serta kerudung yang kau pakai dan yang kubenci dulu itu adalah cara pakaian wanita Islam. Oh!...Humaira sungguh suci dan mulia dirimu," kata Firdaus penuh keinsyafan. "Humaira! Andai kau masih ada, pasti kujadikan dirimu teman hidupku dan isteriku yang bakal mendidik anak-anak kita supaya menjadi anak yang shalih. Juga karena aku yakin engkau pasti dapat membantuku dalam perjuangan suci ini, sebagaimana sayyidina Khadijah dan 'Aisyah r.a. membantu perjuangan suami mereka, Rasulullah SAW." Lamunan Firdaus tiba-tiba terhenti ketika titik-titik air hujan yang turun secara mengejutkan petang itu membasahi tubuhnya. Lalu ia pun berdo'a, "Ya Allah, kupanjatkan syukur hamba kepada-Mu karena telah membuka hatiku dan juga karena telah menemukan hamba dengan Humaira, yang telah banyak memberi kesadaran sebelum hamba tersesat lebih jauh dari jalan-Mu. Semoga arwahmu ditempatkan bersama mereka yang beriman wahai Humaira, gadis yang suci.....Amin Ya Robbal'aalamiin." (alhamdulillah tammat) * ditulis kembali dalam bahasa Indonesia dari Majalah Ummi Malaysia, 1989) Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin yaa Robbal'aalamiin.
Demikianlah Info postingan berita Sesuci Humaira (2)
terbaru yang sangat heboh ini Sesuci Humaira (2), mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang Sesuci Humaira (2) dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/sesuci-humaira-2.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.