Kyai Haji HASYIM ASYARI

Kyai Haji HASYIM ASYARI - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Kyai Haji HASYIM ASYARI, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : Kyai Haji HASYIM ASYARI
Link : Kyai Haji HASYIM ASYARI
Kyai Haji Hasyim Ashari lahir di desa Gedang Kec. Jombang Kota Kabupaten Jombang Jawa Timur pada tanggal 14 Februari 1871. Wafat dalam usia 76 tahun pada tanggal 25 Juli 1945. Siapa sebenarnya Kyai Haji Hasyim Ashari itu? Apa sepak terjangnya selama hidupnya sehingga beliau memproleh julukan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional?

Hasyim Ashari adalah Putra Haji Ashari seorang Kyai Haji keturunan raja-raja Islam dari Demak. Jadi raja-raja islam dari kesultanan Demak itu merupakan nenek moyang dari Kyai Haji Hasyim Ashari. Sedangkan ibu Hasyim Ashari bernama Halimah, Putri Kyai Utsmanyang berkedudukan di Gedang Jombang jawa Timur.

Hasyim Ashari mempelajari ilmu agama sejak masih kecil. Kemudian mulai usia 15 th beliau harus berpisah dengan kedua orang tua karena demi memperdalam ilmu agama di tempat lain.

Dalam perantauanya untuk menuntut ilmu yang pertama-tama dilakukan adalah belajar di WONOBOYO PROBOLINGGO. Lalu ke pondok pesantren Langitan Tuban Jawa Timur. Tidak puas dari Langitan pindah ke Bangkalan Madura dalam bimbingan Kyai Haji Kholik dan terakhir pindah ke pondok pesantren di Siwalan PANJI SIDOREJO. Di Siwalam Panji Sidorejo ini pula beliau kemudian menikah dengan Khadijah Putri Kyai Haji Yakup, sang pemimpin dan pengasuh pondok pesantren ilmu agama. Pernikahan ini sendiri berlangsung tahun 1891 saat belia masih bersia 20 tahun.

Saat masih berstatus sebagai pengantin baru Hasyim Ashari pergi haji ketanah suci bersama istri dan orang tuanya. Tetapi sayang dalam perjalanan haji itu istrinya, Khadijah meninggal dunia di Arab Saudi. Beliau terpaksa pulang dengan status sebagai Haji yang duda.

Setelah beberapa lama menduda Hasyim Ashari kawin lagi dengan seorang wanita bernama Nafiqoh, Putri Kyai Ilyas. kemudian untuk semakin memperdalam ilmu agama meski sudah berkeluarga beliau kembali lagi ke tanah suci. Di Arab Saudi sana beliau menetap beberapa tahun lamanya demi memperdalam ilmu agama.

Ketika pulang dari Arab Saudi, juga tidak membawa harta benda yang berharga. Yang beliau bawa hanyalah ilmu agama yang bermanfaat serta cita-cita luhur agar Bangsa Indonesia terlepas dari kebodohan yang hidup dalam kekangan bangsa penjajah. Karena itu beliau bercita-cita hendak membangun bangsanya melalui pembangunan moral dan spiritual.

Untuk mewujudkan cita-citanya itu sepulang dari Arab Saudi beliau terus membangun pondok pesantren dan sekolah madrasah. Disamping itu beliau juga membentuk gerakan pemuda untuk berjuang melawan kaum penjajah demi mewujudkan kemerdekaan.

Sebagai langkah awal yang beliau tempuh pusat pendidikan agama yang beliau lakukan adalah mendirikan pondok pesantren di desa Tebu Ireng sebelah selatan pusat kota Jombang Jawa Timur. Akibatnya karena penjajah Belada tidak ingin bangsa Indonesia menjadi pandai para penjajah itu tidak terus tinggal diam. Penjajah Belanda segera melakukan pencegahan terhadap kegiatan pendidikan yang berlangsung di Tebu Ireng itu. Adapun cara yang dilakukan pasukan Belanda mendatangi tempat pondok pesantren. Mereka segera melakukan pengrusakan dan menghancurkan apa saja yang dianggap berguna bagi jalanya pendidikan. Bahkan lebih dari pada itu. Yaitu bermaksud menculik dan membunuh sang pembimbing, yang tidak lain adalah Kyai Haji Hasyim Asyhar.

Menerima kenyataan seperti itu KH. Hasyim Asyhar juga tidak tinggal diam. Beliau segera menyuruh beberapa utusan untuk menghubungi para pemimpin agama yang tersebar di tempat lain. Tujuannya minta bantuan dan mengajak para ulama untuk bersatu melawan keserakahan penjajah. Menculik dan membunuh ulama sama hanya dengan menghina agama islam. Itulah seruan yang disampaikan oleh KH. Hasyim Asyari kepada seluruh ulama yang ada di tanah air.

Dari seruan dan ajakan yang disampaikan kepada seluruh ulama yang ada makin lama kegigihan dan dengan cita-cita KH. Hasyim Asyari dalam berjuang melawan penjajah makin dikenal dan disegani orang lain. Dan sebagai bentuk pembuktian yang telah diserukan, kehidupan KH. Hasyim Asyari sehari-hari hanya diisi oleh kegiatan untuk menentang penjajah. Beliau mengatakan haram hukumnya bagi orang islam di Indonesia yang mau bekerja sama dengan penjajah.

Setelah keberanian dan sekat mulia KH. Hasyim Asyari menentang penjajah Belanda berikut tindakan-tindakan nyatanya di kenal di berbagai kalangan, pada suatu hari para pejuang bangsa yang lain pun berdatangan. Mereka yang datang selalu diberi fatwa, bahwa kewajiban bagi bangsa Indonesia untuk berjihat demi kemerdekaan yang telah di cita-citakan.

Menerima fatwa itu, para pejuang yang datang ke Tebu Ireng untuk bertemu dengan KH. Hasyim Asyari, terutama kaum pemuda, mereka menyambut penuh semangat. Mereka rela berjuang melawan penjajah demi meraih kemerdekaan. Mereka pun siap mendukung sepenuhnya setiap langkah KH. Hasyim Asyari yang dilakukan demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Karena merasa memperoleh dukungan dari berbagai pihak terutama kalangan ulama dan pejuang lainnya, untuk segera mewujudkan cita-citanya dalam membela bangsa, pada tahun 1926 KH. Hasyim Asyari mendirikan sebuah perkumpulan para ulama dalam sebuah organisasi yang diberi nama NAHDLATUL ULAMA atau disingkat “NU”. Atas kesepakatan bersama KH. Hasyim Asyari diangkat sebagai pemimpin tertinggi organisasi itu.

Dengan adanya organisasi NU ini penjajah Belanda kembali gusar. Mereka selalu mengawasi gerak-gerik beliau dan para ulama yang terlibat didalam orgnisasi tersebut. Bahkan para penjajah itu tidak segan-segan menggeledah rumah para ulama yang di curigai menyimpan sesuatu yang dianggap membahayakan bagi keberadaan penjajah. Ada pula yang dengan cara terang-terangan langsung ditangkap karena dianggap berani melawan pemerintah Belanda yang syah. Namun meski memperoleh perlakuan seperti ini para ulama dibawah pimpinan KH. Hasyim Asyari tetap pada pendiriannya. Hak inilah yang membuat penjajah Belanda semakin jengkel.

Kejengkelan Belanda akan mulai berkurang terhadap para ulama setelah masa menginjak tahun 1939. Sebagaimana pada tahun itu mulai meletus perang dunia II. Pada saat perang dunia II ini penjajah Belanda memberikan penawaran kepada para ulama dan bangsa Indonesia agar mau bergabung dengan pasukan Belanda. Dalih yang disampaikan oleh Belanda kepada para, pejuang “Demi kemerdekaan Bangsa Indonesia”.

Tetapi pada saat tahun ini bangsa Indonesia sudah bukan bangsa yang bodoh lagi. Tawaran itu ditolak mentah-mentah bahkan KH. Hasyim Asyari kembali mengeluarkan fatwa “Haram hukumnya bagi umat Islam yang masuk dalam tentara kaum penjajah Belanda”. Akhirnya pada tahun 1942 Belanda benar-benar mengakhiri kekuasaannya sebagai bangsa penjajah selanjutnya, meski penjajah Jepang sempat berkuasa di Indonesia, atas ridho Tuhan yang Maha Kuasa pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan ke seluruh penjuru dunia. Jadilah kini bangsa Indonesia yang sempat dijajah oleh bangsa penjajah selama 349 tahun menjelma menjadi bangsa yang merdeka.

Sejak tanggal 17 Agustus 1945 KH. Hasyim Asyari merasa hidup bernafas lega. Merasa terlepas dari himpitan penguasa para penjajah. Yang berarti dengan bangga telah berhasil merasakan jerih payah dari perjuangannya sepanjang hidup yang dialaminya. Dan akhirnya pada tahun 1947, setelah menghirup cerahnya udara kemerdekaan selama 2 tahun sang pejuang yang pemberani dan kharismatik ini wafat dengan tenang dikediamannya. Sedangkan jasanya tetap dikenang sepanjang masa.


Demikianlah Info postingan berita Kyai Haji HASYIM ASYARI

terbaru yang sangat heboh ini Kyai Haji HASYIM ASYARI, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang Kyai Haji HASYIM ASYARI dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/kyai-haji-hasyim-asyari.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: