ASAL-USUL DANAU TOBA
ASAL-USUL DANAU TOBA - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul ASAL-USUL DANAU TOBA, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : ASAL-USUL DANAU TOBA
Link : ASAL-USUL DANAU TOBA
Anda sedang membaca posting tentang ASAL-USUL DANAU TOBA dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/asal-usul-danau-toba.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : ASAL-USUL DANAU TOBA
Link : ASAL-USUL DANAU TOBA
Di sebuah desa di wilayah Sumatra, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendiri. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar” gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kalinya dilemparkan, kalinya terlihat bergoyang-goyang, ia segera menarik kalinya. Petani itu tersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan yang cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu aku jangan dimakan..! aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakan aku“ petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu, karena terkejutannya ikan yang ditangkap itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita “Bermimpi aku? “ gumam petani.
Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata“ kata gadis itu. “Namaku putri, aku tidak keberatan menjadi istrimu, “ kata gadis itu seolah mendesak petani itu pun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Putri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar aka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “dia mungkin bidadari yang turun dari langt. Gumam mereka, petani merasa sangat bahagia dan tentram. Sebagai suami yang baik ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun da ulet. Karena ketekunan dan keuletannya petani tersebut hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu pasti petani itu memelihara makhluk halus“. Kata seorang kepada temannya. Hal itu sampai ketelinga petani dan putri, Namun mereka tidak merasa tersinggung bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah karena idtri petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putra. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putra tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat kedua orang tuanya yaitu selalu merasa lapar.
Lama kelamaan Putra selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua. Ia selalu menolak. Istri petani selalu mengingatkat petani agar bersabar atas ulah anaknya “Ya aku akan berusaha walau bagaimanapun dia itu anak kita“. Pada suatu hari Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah dimana ayahnya sedang bekerja. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Di lihatnya Putra sedang bermain, Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tahu di untung..tak tahu dirinya dasar anak ikan. Si petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu. Seketika itu juga anak dari istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tenganya dikenal nama pulau Samosir.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu aku jangan dimakan..! aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakan aku“ petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu, karena terkejutannya ikan yang ditangkap itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita “Bermimpi aku? “ gumam petani.
Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata“ kata gadis itu. “Namaku putri, aku tidak keberatan menjadi istrimu, “ kata gadis itu seolah mendesak petani itu pun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Putri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar aka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “dia mungkin bidadari yang turun dari langt. Gumam mereka, petani merasa sangat bahagia dan tentram. Sebagai suami yang baik ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun da ulet. Karena ketekunan dan keuletannya petani tersebut hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu pasti petani itu memelihara makhluk halus“. Kata seorang kepada temannya. Hal itu sampai ketelinga petani dan putri, Namun mereka tidak merasa tersinggung bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan petani dan istri bertambah karena idtri petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putra. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putra tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat kedua orang tuanya yaitu selalu merasa lapar.
Lama kelamaan Putra selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua. Ia selalu menolak. Istri petani selalu mengingatkat petani agar bersabar atas ulah anaknya “Ya aku akan berusaha walau bagaimanapun dia itu anak kita“. Pada suatu hari Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah dimana ayahnya sedang bekerja. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Di lihatnya Putra sedang bermain, Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tahu di untung..tak tahu dirinya dasar anak ikan. Si petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu. Seketika itu juga anak dari istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tenganya dikenal nama pulau Samosir.
Demikianlah Info postingan berita ASAL-USUL DANAU TOBA
terbaru yang sangat heboh ini ASAL-USUL DANAU TOBA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang ASAL-USUL DANAU TOBA dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/asal-usul-danau-toba.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.