UNTUNG SUROPATI
UNTUNG SUROPATI - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul UNTUNG SUROPATI, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : UNTUNG SUROPATI
Link : UNTUNG SUROPATI
Anda sedang membaca posting tentang UNTUNG SUROPATI dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/untung-suropati.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : UNTUNG SUROPATI
Link : UNTUNG SUROPATI
Siapakah sebenarnya Untung Suropati, pahla-wan yang satu ini ? Jawaban persisnya secara pasti sa-mpai saat ini belum diketahuinya. Hanya dari sebagian kalangan, ada yang mengatakan bahwa Untung Suro-pati adalah keturunan bangsawan Bali yang berhasil diculik oleh seseorang dan dijadikan budak belian.
Masih menurut cerita kalangan tertentu, setelah menjadi budak belian Untung Suropati dibeli oleh seorang pegawai VOC di Batavia yang bernama EDE LEER MOOR. Adapun nama Untung itu sendiri diberikan oleh orang yang membelinya. Karena diyakini setelah membeli budak laki-laki itu orang tersebut selalu ditimpa keberuntungan. Dengan kata lain orang yang memelihara budak laki-laki yang telah dibelinya tersebut selalu membawa keberuntungan. Itulah sebabnya budak laki-laki belian itu diberi nama Untung Suropati.
Setelah berada dalam asuhan orang Belanda bernama EDELEER MOOR itu bertahun-tahun, akhirnya Untung Suropati berkembang menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan. Anehnya meski pemu-da Untung Suropati itu hanyalah seorang pemuda budak belian, mungkin karena ketampanan dan kegagahan yang dimiliki, ternyata seorang gadis putri tuannya jatuh cinta kepadanya. Hal ini tidak membuat nasib Untung Suropati menjadi lebih baik, tapi malah sebaliknya. Orang tua sang gadis itu marah-marah dan hampir setiap hari Untung Suropati selalu mendapatkan siksaan dan penindasan.
Memperoleh perlakuan seperti itu lama kelamaan Untung Suro-pati tidak tahan juga. Akhirnya setelah mendapat kesempatan ia melari-kan diri dari tuannya dan bersembunyi masuk ke dalam hutan. Dan sejak pelarian dari tuannya yang dialami itu Untung Suropati semakin memiliki perasaan benci dan dendam kepada bangsa Belanda.
Untuk melampiaskan rasa benci dan dendamnya kepada bangsa Belanda, selama ia bersembunyi dalam hutan ia selalu mengadakan perlawanan secara gerilya kepada bangsa Belanda. Akibatnya dinyata-kanlah dia oleh bangsa Belanda sebagai pemberontak dan pengacau keamanan.
Karena ia telah dinyatakan sebagai pemberontak oleh Belanda, setiap hari ia pun selalu menjadi seorang buron bagi bangsa Belanda yang telah menjajah Indonesia. Sebaliknya bagi Untung Suropati, meski ia dinyatakan sebagai seorang buron, dalam hati ia merasa bangga. Bahkan ia semakin bertekad, selama hidupnya senantiasa akan selalu berjuang untuk mengusir bangsa Belanda yang sudah nyata-nyata menjajah dan menindas secara semena-mena bagi bangsa Indonesia.
Pada suatu saat karena ia selalu dibenci-benci oleh bangsa penjajah Belanda, ia pun pura-pura menyerah dan mau bergabung dengan tentara VOC. Setelah bergabung dengan tentara VOC Untung Suropati diterima juga sebagai tentara VOC dengan pangkat LETNAN yang disandangnya.
Rupanya setelah ia diterima dan bergabung dengan tentara VOC, langkah yang ia lakukan tidak membela kepentingan VOC tetapi malah sebaliknya. Terbukti beberapa perwira Belanda berhasil dibunuhnya. Se-tiap ada kesempatan ia selalu mencari sasaran bangsa Belanda untuk dijadikan korban sebagai bentuk pelampiasan atas perasaan benci dan dendamnya kepada penjajah Belanda.
Setelah Untung Suropati berhasil membunuh beberapa orang per-wira Belanda sebagai korban, ia sengaja keluar dari dinas kemiliteran yang dipimpin oleh bangsa Belanda. Bahkan untuk menyelamatkan diri ia cepat-cepat lari meninggalkan daerahnya, Batavia.
Dari Batavia ia menuju hutan Priangan. Setelah beberapa lama bersembunyi di dalam hutan Priangan dirinya merasa kurang aman, ia melanjutkan pelariannya ke arah timur. Hingga akhirnya sampailah Un-tung Suropati ke KARTASURA yang saat itu sedang di perintah oleh Sultan Amangkurat II.
Pada saat itu, ketika Untung Suropati berhasil melarikan diri kearah timur dan akhirnya sampai ke Kartasura, antara Kartasura dan VOC sedang gencar-gencarnya terjadi permusuhan. Maka karena memang Untung Suropati sangat membenci keberadaan bangsa Belanda di Nusantara, melihat kenyataan seperti itu Untung Suropati segera bergabung dengan tentara Kartasura. Bahkan yang terjadi berikutnya, Untung Suropati dipercaya oleh Sultan Amangkurat II untuk menjadi perwira perang bagi pasukan Kartasura.
Di saat Untung Suropati memegang jabatan sebagai perwira perang di Kartasura, dan di saat yang sama VOC sedang bermusuhan dengan Sultan Amangkurat II, Untung Suropati segera memukul gen-derang perangnya untuk maju berperang melawan Belanda. Dan akhirnya pertempuran sengit antara laskar Kartasura dan laskar VOC tidak dapat dielakkan. Apa yang terjadi dalam pertempuran itu ? Rupanya keme-nangan ada pada pihak laskar Kartasura. Bahkan Kapten TACK perwira Belanda berhasil disingkirkan. Kapten TACK, berhasil tewas di tangan Untung Suropati yang benar-benar benci akan penjajah itu.
Atas kemenangan yang diperoleh pada peperangan itu, dengan seijin Sultan Amangkurat II Untung Suropati mendirikan sebuah kerajaan kecil di daerah Pasuruan. Ia sendiri yang memimpin kerajaan kecil setingkat kadipaten itu dengan gelar ADIPATI WIRONEGORO. Berdirinya kerajaan kecil di daerah Pasuruan yang dipimpin oleh seorang Adipati bernama Adipati Wironegoro ini ternyata diketahui juga oleh pihak penjajah Belanda. Karena pihak penjajah Belanda tidak mau menanggung resiko terlalu besar, kerajaan kecil itu segera diserangnya pula. Dan sialnya, tepat pada tahun 1706 serangan yang dilakukan oleh laskar Belanda kepada Adipati Wironegoro berhasil menghancurkan kerajaan kecil yang baru berdiri itu. Bahkan Adipati Wironegoro yang tidak lain adalah Untung Suropati mengalami luka yang cukup parah dan akhirnya gugur di medan pertempuran. Itulah sekilas riwayat dan per-juangan Untung Suropati yang benar-benar benci terhadap bangsa pen-jajah. Semoga jiwanya yang suka merdeka dan anti terhadap berbagai bentuk penjajahan itu mampu terukir ke dalam jiwa dan hati para generasinya di bumi kita Indonesia ini.
Masih menurut cerita kalangan tertentu, setelah menjadi budak belian Untung Suropati dibeli oleh seorang pegawai VOC di Batavia yang bernama EDE LEER MOOR. Adapun nama Untung itu sendiri diberikan oleh orang yang membelinya. Karena diyakini setelah membeli budak laki-laki itu orang tersebut selalu ditimpa keberuntungan. Dengan kata lain orang yang memelihara budak laki-laki yang telah dibelinya tersebut selalu membawa keberuntungan. Itulah sebabnya budak laki-laki belian itu diberi nama Untung Suropati.
Setelah berada dalam asuhan orang Belanda bernama EDELEER MOOR itu bertahun-tahun, akhirnya Untung Suropati berkembang menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan. Anehnya meski pemu-da Untung Suropati itu hanyalah seorang pemuda budak belian, mungkin karena ketampanan dan kegagahan yang dimiliki, ternyata seorang gadis putri tuannya jatuh cinta kepadanya. Hal ini tidak membuat nasib Untung Suropati menjadi lebih baik, tapi malah sebaliknya. Orang tua sang gadis itu marah-marah dan hampir setiap hari Untung Suropati selalu mendapatkan siksaan dan penindasan.
Memperoleh perlakuan seperti itu lama kelamaan Untung Suro-pati tidak tahan juga. Akhirnya setelah mendapat kesempatan ia melari-kan diri dari tuannya dan bersembunyi masuk ke dalam hutan. Dan sejak pelarian dari tuannya yang dialami itu Untung Suropati semakin memiliki perasaan benci dan dendam kepada bangsa Belanda.
Untuk melampiaskan rasa benci dan dendamnya kepada bangsa Belanda, selama ia bersembunyi dalam hutan ia selalu mengadakan perlawanan secara gerilya kepada bangsa Belanda. Akibatnya dinyata-kanlah dia oleh bangsa Belanda sebagai pemberontak dan pengacau keamanan.
Karena ia telah dinyatakan sebagai pemberontak oleh Belanda, setiap hari ia pun selalu menjadi seorang buron bagi bangsa Belanda yang telah menjajah Indonesia. Sebaliknya bagi Untung Suropati, meski ia dinyatakan sebagai seorang buron, dalam hati ia merasa bangga. Bahkan ia semakin bertekad, selama hidupnya senantiasa akan selalu berjuang untuk mengusir bangsa Belanda yang sudah nyata-nyata menjajah dan menindas secara semena-mena bagi bangsa Indonesia.
Pada suatu saat karena ia selalu dibenci-benci oleh bangsa penjajah Belanda, ia pun pura-pura menyerah dan mau bergabung dengan tentara VOC. Setelah bergabung dengan tentara VOC Untung Suropati diterima juga sebagai tentara VOC dengan pangkat LETNAN yang disandangnya.
Rupanya setelah ia diterima dan bergabung dengan tentara VOC, langkah yang ia lakukan tidak membela kepentingan VOC tetapi malah sebaliknya. Terbukti beberapa perwira Belanda berhasil dibunuhnya. Se-tiap ada kesempatan ia selalu mencari sasaran bangsa Belanda untuk dijadikan korban sebagai bentuk pelampiasan atas perasaan benci dan dendamnya kepada penjajah Belanda.
Setelah Untung Suropati berhasil membunuh beberapa orang per-wira Belanda sebagai korban, ia sengaja keluar dari dinas kemiliteran yang dipimpin oleh bangsa Belanda. Bahkan untuk menyelamatkan diri ia cepat-cepat lari meninggalkan daerahnya, Batavia.
Dari Batavia ia menuju hutan Priangan. Setelah beberapa lama bersembunyi di dalam hutan Priangan dirinya merasa kurang aman, ia melanjutkan pelariannya ke arah timur. Hingga akhirnya sampailah Un-tung Suropati ke KARTASURA yang saat itu sedang di perintah oleh Sultan Amangkurat II.
Pada saat itu, ketika Untung Suropati berhasil melarikan diri kearah timur dan akhirnya sampai ke Kartasura, antara Kartasura dan VOC sedang gencar-gencarnya terjadi permusuhan. Maka karena memang Untung Suropati sangat membenci keberadaan bangsa Belanda di Nusantara, melihat kenyataan seperti itu Untung Suropati segera bergabung dengan tentara Kartasura. Bahkan yang terjadi berikutnya, Untung Suropati dipercaya oleh Sultan Amangkurat II untuk menjadi perwira perang bagi pasukan Kartasura.
Di saat Untung Suropati memegang jabatan sebagai perwira perang di Kartasura, dan di saat yang sama VOC sedang bermusuhan dengan Sultan Amangkurat II, Untung Suropati segera memukul gen-derang perangnya untuk maju berperang melawan Belanda. Dan akhirnya pertempuran sengit antara laskar Kartasura dan laskar VOC tidak dapat dielakkan. Apa yang terjadi dalam pertempuran itu ? Rupanya keme-nangan ada pada pihak laskar Kartasura. Bahkan Kapten TACK perwira Belanda berhasil disingkirkan. Kapten TACK, berhasil tewas di tangan Untung Suropati yang benar-benar benci akan penjajah itu.
Atas kemenangan yang diperoleh pada peperangan itu, dengan seijin Sultan Amangkurat II Untung Suropati mendirikan sebuah kerajaan kecil di daerah Pasuruan. Ia sendiri yang memimpin kerajaan kecil setingkat kadipaten itu dengan gelar ADIPATI WIRONEGORO. Berdirinya kerajaan kecil di daerah Pasuruan yang dipimpin oleh seorang Adipati bernama Adipati Wironegoro ini ternyata diketahui juga oleh pihak penjajah Belanda. Karena pihak penjajah Belanda tidak mau menanggung resiko terlalu besar, kerajaan kecil itu segera diserangnya pula. Dan sialnya, tepat pada tahun 1706 serangan yang dilakukan oleh laskar Belanda kepada Adipati Wironegoro berhasil menghancurkan kerajaan kecil yang baru berdiri itu. Bahkan Adipati Wironegoro yang tidak lain adalah Untung Suropati mengalami luka yang cukup parah dan akhirnya gugur di medan pertempuran. Itulah sekilas riwayat dan per-juangan Untung Suropati yang benar-benar benci terhadap bangsa pen-jajah. Semoga jiwanya yang suka merdeka dan anti terhadap berbagai bentuk penjajahan itu mampu terukir ke dalam jiwa dan hati para generasinya di bumi kita Indonesia ini.
Demikianlah Info postingan berita UNTUNG SUROPATI
terbaru yang sangat heboh ini UNTUNG SUROPATI, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang UNTUNG SUROPATI dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/untung-suropati.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.