AJI BONAR

AJI BONAR - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul AJI BONAR, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : AJI BONAR
Link : AJI BONAR
CERITA DARI RIAU
 
Konon, adalah sebuah kerajaan besar bernama “TIANGKE RARASEN”. Negeri itu dalam keadaan tentram karena sang raja yang memerintahnya selalu bertindak adil dan bijaksana. Beliau sangat disukai dan dihormati oleh rakyatnya. Sang raja mempunyai seorang permaisuri yang cantik jelita dan beberapa putra-putri yang patut dibanggakan. Itulah sebabnya sang raja tampak selalu riang dan gembira.

Tetapi rupanya kebahagiaan sang raja ini tidak berlangsung lama. Gara-gara hanya sepele. Pada suatu hari sang raja berjalan-jalan dengan menunggang kuda. Dalam perjalanan beliau bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita. Setelah berkenalan beberapa saat sang gadis itu diajak pulang oleh sang raja ke istana. Selanjutnya sang gadis itu dinikahi oleh sang raja sebagai istri kedua.



Atas pernikahan sang raja dengan gadis yang baru dikenal itu tidak disetujui oleh sang permaisuri maupun seluruh putra-putrinya. Oleh karena itu sang prabu sangat gelisah. Apalagi di saat-saat tertentu beberapa putranya berani melawan.

Karena merasa setiap hari mendapat perlawanan dari sang permaisuri dan putra-putrinya, sang prabu segera mencari akal bagaimana caranya memecahkan masalah yang sedang dihadapinya itu.
 
Setelah mempertimbangkan masak-masak sang prabu mengajak istri mudanya yang telah mengandung berjalan-jalan ke hutan. Mereka menyusuri sebuah sungai yang besar dengan sebuah perahu. Dan ketika sang istri asyik menikmati keindahan pemandangan alam, tiba-tiba sang raja mendorongnya ke dalam sungai.

Memperoleh perlakuan seperti itu sang istri hanya mampu berteriak minta tolong. Tetapi sang raja tidak mau peduli. Memang beliau sengaja berbuat seperti itu untuk mengakhiri kemelut keluarga dalam istana.

Ketika sang istri sedang hanyut ke aliran sungai, seorang pengail ikan yang melihatnya segera menyelamatkan sang istri raja Tiangke Rarasen itu diajak pulang ke rumah penolongnya hingga beberapa bulan kemudian akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi laki-laki yang tampak lucu itu diberi nama: AJI BONAR.

Beberapa tahun kemudian setelah Aji Bonar berkembang menjadi seorang remaja, ia mempunyai kegemaran bermain gasing dan mengail. Setiap hari yang dikerjakan kalau tidak mengail ikan di sungai tentu bermain gasing bersama para remaja sebayanya.

Rupanya kemampuan Aji Bonar dalam memainkan gasing sungguh luar biasa. Semua rekan-rekan sepermainannya tidak ada yang mampu menandinginya. Karena kepandaiannya nama Aji Bonar sampai terkenal di mana-mana.

Setelah seluruh rekan sepermainan tidak ada yang mampu menandinginya, Aji Bonar ingin bermain gasing dengan orang yang lebih terkenal agar mampu menandinginya. Kebetulan ia mendengar kabar bahwa di dalam Kerajaan Tiangke Rarasen ada keluarga kerajaan yang suka sekali bermain gasing. Mendengar berita itu Aji Bonar sangat berkeinginan ingin bertemu sekaligus bermain gasing bersama.
 
Setelah memperoleh restu dari ibunya Aji Bonar pun berangkat ke kerajaan Tiangke Rarasen. Keberangkatannya ke Tiangke Rarasen tiada lain hanya ingin bertemu dan bermain gasing dengan seorang remaja dari keluarga kerajaan sesuai dengan berita yang telah didengar sebelumnya.

“Apa modalmu, kamu orang dari desa berani-beraninya mengajakku bermain gasing bersama.” kata salah seorang remaja setelah Aji Bonar berada di dalam kerajaan Tiangke Rarasen. Ternyata seorang remaja yang bertanya kepada Aji Bonar tersebut adalah salah seorang putra raja. Pantas saja jika cara bertanya atau menerima kedatangan Aji Bonar terkesan sombong.

“Aku tidak punya modal apa-apa. Modalku hanya tekat yang bulat untuk dapat bermain gasing dengan orang yang ada dalam kerajaan ini.” jawab Aji Bonar tenang dan tak tampak meyombongkan diri.

“Baik! Aku bersedia main gasing denganmu bersama-sama. Tapi ada syaratnya.” sambung putra raja itu berikutnya.

“Apa syaratnya?”

“Syaratnya, aku tidak mau main gasing hanya sia-sia.”

“Maksudmu?”

“Kalau main gasing bersama harus ada taruhannya. Siapa yang kalah harus mau membayar hadiah kepada yang menang.”

“Jika hal itu sudah menjadi kehendakmu, aku hanya ikut.” jawab Aji Bonar tetap tenang dan sopan.

Karena sudah sama-sama saling ada kesepakatan, hari itu akhirnya Aji Bonar jadi bermain gasing bersama-sama dengan salah seorang putra raja. Yang dipertaruhkan adalah seekor ayam jantan.
 
Setelah saling menunjukkan kebolehannya dalam memainkan gasing , pada akhirnya Aji Bonar mampu memenangkan permainan. Berarti sesuai dengan kesepakatan Aji Bonar harus menerima seekor ayam jantan dari putra sang raja yang diajak bermain gasing.

Atas kekalahan putra raja alias kemenangan Aji Bonar sang putra raja tidak dapat menerima kekalahan itu. Hari berikutnya mereka berdua pun mulai lagi bermain gasing bersama. Untuk permainan yang kedua ini taruhannya pun semakin besar. Yaitu seekor kerbau.

Berikutnya, begitu permainan dimulai lagi, permainan berlangsung semakin seru. Tetapi lagi-lagi keberuntungan berpihak kepada Aji Bonar. Untuk permainan yang kedua itu Aji Bonar memperoleh pemberian seekor kerbau dari sang putra raja.

Memperoleh kekalahan yang kedua ini putra sang raja itu semakin tidak menerimakan, maka hari-hari berikutnya ia selalu menantang permainan ulang. Setiap permainan gasing diulang taruhannya semakin besar. Dan sialnya setelah berulang-ulang Aji Bonar ditantang main gasing kekalahan selalu dipihak putra sang raja. Selama berpuluh-puluh kali bermain putra sang raja itu belum pernah sekalipun menang.

Pada suatu hari karena kekecewaan hati putra sang raja semakin memuncak, Aji Bonar ditantang untuk bermain gasing sekali lagi. Tetapi acara main dan harta yang dipertaruhkan pada permainan kali ini tidak main-main. Untuk menyaksikan permainan yang akan dilakukan, orang yang diundang pun tidak tanggung-tanggung. Seluruh rakyat Tiangke Rarasen diundang ke alun-alun kerajaan untuk menyaksikan.
 
“He ...., seluruh rakyat Tiangke Rarasen .... kali ini aku akan bermain lagi dengan Aji Bonar ini. Bila aku menang, seluruh harta benda yang sudah pernah kuserahkan kutarik lagi. Sebaliknya bila aku kalah, kerajaan Tiangke Rarasen berikut seluruh isinya aku serahkan kepadanya. Setuju .....?” kata putra sang raja sebelum permainan dimulai.

“Setuju ....!” jawab rakyatnya. Sang prabu yang saat itu ikut juga menyaksikan tantangan putranya itu ikut menyatakan setuju.

Sesaat berikutnya, setelah permainan dimulai, pada akhir permainan, hasil kemenangan pun dipegang oleh Aji Bonar. Seketika itu di hadapan sang prabu akhirnya Aji Bonar menerima penyerahan negeri Tiangke Rarasen. Dengan kata lain tanpa melalui perencanaan sebalumnya Aji Bonar telah dilantik menerima penyerahan kerajaan Tiangke Rarasen untuk bertindak sebagai sang raja. Penyerahan kekuasaan itupun disaksikan oleh seluruh rakyat yang sengaja hadir. Setelah menjadi raja di negeri Tiangke Rarasen, pada suatu hari Aji Bonar pulang ke desa tempat tinggal ibunya. Maksud kepulangannya ke desa bertujuan hendak mengambil ibunya untuk hidup bersama-sama di istana. Dan hari berikutnya ketika Aji Bonar kembali ke istana dengan membawa ibunya, sang raja tua yang sudah tidak menjadi raja lagi menatap penuh penyesalan. Beliau baru menyadari. Ternyata Tuhan memang Maha Adil. Dulu Aji Bonar yang masih ada dalam kandungan sengaja dibuang. Ternyata sekarang berhasil menjadi raja. Sementara putra-putrinya yang selama ini selalu dimanja-manja hanya menjadi seorang petaruh yang congkak dan sombong. Itulah akibat jika seorang anak selalu dimanja.


Demikianlah Info postingan berita AJI BONAR

terbaru yang sangat heboh ini AJI BONAR, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang AJI BONAR dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2010/05/aji-bonar.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: