DR. MOH. HATTA
DR. MOH. HATTA - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul DR. MOH. HATTA, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.
Judul Posting : DR. MOH. HATTA
Link : DR. MOH. HATTA
Anda sedang membaca posting tentang DR. MOH. HATTA dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/dr-moh-hatta.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.
Judul Posting : DR. MOH. HATTA
Link : DR. MOH. HATTA
DR. Mohammad HATTA lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Ketika masih kanak-kanak sudah dikenalkan dengan dunia pendidikan oleh kedua orang tuanya. Selesai sekolah rendah langsung melanjutkan sekolah PRINS HENDRIK SCHOOL (Sekolah Dagang Belanda). Setamat dari sekolah PRINS HENDRIK SCHOOL, karena memperoleh beasiswa, beliau terus melanjutkan belajar di HANDELS HOGESCHOOL (Sekolah Tinggi Dagang) di Rotterdam Negeri Belanda. Di negara Belanda itu beliau bertemu dengan rekan-rekan senegara dari Indonesia.
Selama di negeri Belanda, para pelajar itu memiliki tempat khusus untuk saling bertemu dan berkumpul sesama pelajar yang merasa senasib. Yaitu sebuah Flat di kota LEIDEN. Bahkan bagi Hatta Flat itu tidak hanya sebagai tempat untuk saling bertemu bagi sesama pelajar yang ada di rantau, tetapi lebih dari itu beliau sering tinggal di tempat itu setiap liburan akhir pekan.
Dari hasil pertemuan di Flat itu yang sering dilakukan berulang-ulang rupanya para mahasiswa itu sudah membentuk PERHIMPUNAN MAHASISWA. Selanjutnya pada tahun 1922 wadah organisasi itu diganti dengan nama PERHIMPUNAN INDONESIA (INDONESISCHE VEREENIGING). Dalam organisasi itu Moh. Hatta menduduki jabatan sebagai BENDAHARA. Sedangkan sebagai bentuk kegiatan yang nyata pada organisasi itu ialah membentuk MAJALAH yang diberi nama “INDONESIA MERDEKA”. Pada tahun 1926 Mohammad Hatta diangkat menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Dengan diangkatnya Mohammad Hatta sebagai ketua Perhimpunan Indonesia, karena tindakan dan seruan beliau sangat jelas dan lantang, akibatnya pemerintah Belanda menganggap bahwa organisasi Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda dianggapnya sebagai sesuatu kegiatan yang berbahaya. Karena kegiatannya itu pula pada tahun 1927 Mohammad Hatta bersama rekan-rekannya antara lain : NASIR DATUK PAMUNTJAK, ALI SASTRO AMIDJOYO, dan ABDUL MAJID DJOJODININGRAT ditangkap oleh pemerintah Belanda. Dan beruntung pada sidang pengadilan yang dilaksanakan pada tahun 1928, mereka yang telah ditangkap dan diadili itu dinyatakan tak bersalah karena tidak terbukti melakukan tindakan seperti yang dituduhkan kepada para pelaku oleh pemerintah Belanda. Dengan demikian, sesuai dengan putusan pengadilan, mereka harus dibebaskan.
Menghadapi kesempatan itu, para mahasiswa yang ada di negeri Belanda kegiatan belajarnya banyak yang terganggu. Bahkan khusus Mohammad Hatta keberangkatannya yang direncanakan untuk belajar ke negeri Belanda hanya lima tahun. Akhirnya molor sampai 11 tahun yaitu mulai tahun 1921 sampai dengan tahun 1932.
Sekembalinya Mohammad Hatta ke Indonesia beliau langsung bergabung dengan PNI Baru. Tetapi rupanya nasib sial masih melekat di tubuh beliau. Terbukti setelah beliau bergabung dengan PNI Baru pada bulan Januari 1935, beserta teman-temannya beliau ditangkap penguasa Belanda dan diasingkan ke BOVEN DIGUL, Irian Barat. Dalam hidup di pengasingan ini beliau mengalami penderitaan yang cukup menyedihkan. Dari BOVEN DIGUL tidak lama berikutnya dipindahkan bersama SYAHRIR ke BANDA NEIRA .
Tanpa disengaja ditempat pengasingan yang baru ini, Mohammad Hatta bertemu dengan DR. CIPTO MANGUNKUSUMO. Dan setelah menjalani pengasingan bertahun-tahun pada tanggal 1 Februari 1942 Mohammad Hatta dan Syahrir dipindahkan lagi ke Jawa. Sebulan berikutnya, Belanda harus menyerah kepada Sekutu. Indonesia yang semula dijajah Belanda beralih ke Jepang. Artinya, ganti Jepang yang mulai menjajah Indonesia.
Sejak Jepang menjajah bangsa Indonesia, sejak saat itulah Mohammad Hatta dibebaskan. Beliau bebas hidup dan melakukan kegiatan di rumah sendiri. Dan tidak lama berikutnya, pada tanggal 9 Juli 1942, Ir. Soekarno juga dibebaskan dari pengasingan di Bengkulu. Dari pengasingan ini, Ir. Soekarno sempat mampir dan tinggal beberapa lama ditempat tinggal Mohammad Hatta.
Pertemuan dan perkumpulan para pejuang yang sama-sama baru pulang dari pengasingan ini merupakan kompaknya kemitraan politik yang menyebabkan keduanya digelari DWITUNGGAL. Hal ini terjadi karena selama penjajah Jepang berkuasadi Indonesia, mereka berdua selalu menjalin hubungan bawah tanah dengan para pejuang yang lain. Adapun hubungan yang mereka jalin bagaimana caranya supaya Indonesia secepat mungkin menjadi negara yang merdeka.
Setelah melalui liku-liku yang panjang, upaya para pejuang itu berhasil Jepang menyerah kepada para Sekutu, dengan ditandai meletusnya boom atom di kota HIROSHIMA dan NAGASAKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Dalam negara yang merdeka ini Ir. Soekarno sebagai presiden dan Dr. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Penetapan beliau sebagai wakil presiden itu dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945 hingga 1 Desember 1956 karena mengundurkan diri.
Bagi Dr. Mohammad Hatta, selain beliau terkenal sebagai Bapak Proklamator, Wakil Presiden yang pertama juga terkenal dengan sebutan Bapak Koperasi Indonesia. Hal ini terjadi karena konsep-konsepnya tentang ekonomi bagi rakyat Indonesia yang selanjutnya dituangkan dalam pasal 33 UUD 1945.
Di masa tuanya setelah mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil presiden, beliau tidak mau menjabat jabatan apapun. Tetapi beliau tidak pernah absen dalam masalah kenegaraan. Berbagai ceramah dan diskusi dengan para generasi muda tetap beliau lakukan. Dan tokoh Proklamator, Wakil Presiden pertama dan bapak Koperasi ini akhirnya wafat dengan usia yang cukup tua pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta. Meski jasanya yang banyak melahirkan status kepahlawanan bagi beliau, jasadnya tidak ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tetapi cukup disemayamkan di Pemakaman Umum Tanah Kusir Jakarta. Itulah sosok pejuang dan pahlawan kita yang satu ini. Semoga semangat dan nilai juangnya yang tak kenal putus asa selalu dikenang dan bersemayam di hati generasi bangsa sepanjang masa.
Selama di negeri Belanda, para pelajar itu memiliki tempat khusus untuk saling bertemu dan berkumpul sesama pelajar yang merasa senasib. Yaitu sebuah Flat di kota LEIDEN. Bahkan bagi Hatta Flat itu tidak hanya sebagai tempat untuk saling bertemu bagi sesama pelajar yang ada di rantau, tetapi lebih dari itu beliau sering tinggal di tempat itu setiap liburan akhir pekan.
Dari hasil pertemuan di Flat itu yang sering dilakukan berulang-ulang rupanya para mahasiswa itu sudah membentuk PERHIMPUNAN MAHASISWA. Selanjutnya pada tahun 1922 wadah organisasi itu diganti dengan nama PERHIMPUNAN INDONESIA (INDONESISCHE VEREENIGING). Dalam organisasi itu Moh. Hatta menduduki jabatan sebagai BENDAHARA. Sedangkan sebagai bentuk kegiatan yang nyata pada organisasi itu ialah membentuk MAJALAH yang diberi nama “INDONESIA MERDEKA”. Pada tahun 1926 Mohammad Hatta diangkat menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Dengan diangkatnya Mohammad Hatta sebagai ketua Perhimpunan Indonesia, karena tindakan dan seruan beliau sangat jelas dan lantang, akibatnya pemerintah Belanda menganggap bahwa organisasi Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda dianggapnya sebagai sesuatu kegiatan yang berbahaya. Karena kegiatannya itu pula pada tahun 1927 Mohammad Hatta bersama rekan-rekannya antara lain : NASIR DATUK PAMUNTJAK, ALI SASTRO AMIDJOYO, dan ABDUL MAJID DJOJODININGRAT ditangkap oleh pemerintah Belanda. Dan beruntung pada sidang pengadilan yang dilaksanakan pada tahun 1928, mereka yang telah ditangkap dan diadili itu dinyatakan tak bersalah karena tidak terbukti melakukan tindakan seperti yang dituduhkan kepada para pelaku oleh pemerintah Belanda. Dengan demikian, sesuai dengan putusan pengadilan, mereka harus dibebaskan.
Menghadapi kesempatan itu, para mahasiswa yang ada di negeri Belanda kegiatan belajarnya banyak yang terganggu. Bahkan khusus Mohammad Hatta keberangkatannya yang direncanakan untuk belajar ke negeri Belanda hanya lima tahun. Akhirnya molor sampai 11 tahun yaitu mulai tahun 1921 sampai dengan tahun 1932.
Sekembalinya Mohammad Hatta ke Indonesia beliau langsung bergabung dengan PNI Baru. Tetapi rupanya nasib sial masih melekat di tubuh beliau. Terbukti setelah beliau bergabung dengan PNI Baru pada bulan Januari 1935, beserta teman-temannya beliau ditangkap penguasa Belanda dan diasingkan ke BOVEN DIGUL, Irian Barat. Dalam hidup di pengasingan ini beliau mengalami penderitaan yang cukup menyedihkan. Dari BOVEN DIGUL tidak lama berikutnya dipindahkan bersama SYAHRIR ke BANDA NEIRA .
Tanpa disengaja ditempat pengasingan yang baru ini, Mohammad Hatta bertemu dengan DR. CIPTO MANGUNKUSUMO. Dan setelah menjalani pengasingan bertahun-tahun pada tanggal 1 Februari 1942 Mohammad Hatta dan Syahrir dipindahkan lagi ke Jawa. Sebulan berikutnya, Belanda harus menyerah kepada Sekutu. Indonesia yang semula dijajah Belanda beralih ke Jepang. Artinya, ganti Jepang yang mulai menjajah Indonesia.
Sejak Jepang menjajah bangsa Indonesia, sejak saat itulah Mohammad Hatta dibebaskan. Beliau bebas hidup dan melakukan kegiatan di rumah sendiri. Dan tidak lama berikutnya, pada tanggal 9 Juli 1942, Ir. Soekarno juga dibebaskan dari pengasingan di Bengkulu. Dari pengasingan ini, Ir. Soekarno sempat mampir dan tinggal beberapa lama ditempat tinggal Mohammad Hatta.
Pertemuan dan perkumpulan para pejuang yang sama-sama baru pulang dari pengasingan ini merupakan kompaknya kemitraan politik yang menyebabkan keduanya digelari DWITUNGGAL. Hal ini terjadi karena selama penjajah Jepang berkuasadi Indonesia, mereka berdua selalu menjalin hubungan bawah tanah dengan para pejuang yang lain. Adapun hubungan yang mereka jalin bagaimana caranya supaya Indonesia secepat mungkin menjadi negara yang merdeka.
Setelah melalui liku-liku yang panjang, upaya para pejuang itu berhasil Jepang menyerah kepada para Sekutu, dengan ditandai meletusnya boom atom di kota HIROSHIMA dan NAGASAKI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka. Dalam negara yang merdeka ini Ir. Soekarno sebagai presiden dan Dr. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Penetapan beliau sebagai wakil presiden itu dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945 hingga 1 Desember 1956 karena mengundurkan diri.
Bagi Dr. Mohammad Hatta, selain beliau terkenal sebagai Bapak Proklamator, Wakil Presiden yang pertama juga terkenal dengan sebutan Bapak Koperasi Indonesia. Hal ini terjadi karena konsep-konsepnya tentang ekonomi bagi rakyat Indonesia yang selanjutnya dituangkan dalam pasal 33 UUD 1945.
Di masa tuanya setelah mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil presiden, beliau tidak mau menjabat jabatan apapun. Tetapi beliau tidak pernah absen dalam masalah kenegaraan. Berbagai ceramah dan diskusi dengan para generasi muda tetap beliau lakukan. Dan tokoh Proklamator, Wakil Presiden pertama dan bapak Koperasi ini akhirnya wafat dengan usia yang cukup tua pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta. Meski jasanya yang banyak melahirkan status kepahlawanan bagi beliau, jasadnya tidak ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tetapi cukup disemayamkan di Pemakaman Umum Tanah Kusir Jakarta. Itulah sosok pejuang dan pahlawan kita yang satu ini. Semoga semangat dan nilai juangnya yang tak kenal putus asa selalu dikenang dan bersemayam di hati generasi bangsa sepanjang masa.
Demikianlah Info postingan berita DR. MOH. HATTA
terbaru yang sangat heboh ini DR. MOH. HATTA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.
Anda sedang membaca posting tentang DR. MOH. HATTA dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2013/11/dr-moh-hatta.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.