ASAL MULA KOTA SINGARAJA

ASAL MULA KOTA SINGARAJA - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul ASAL MULA KOTA SINGARAJA, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : ASAL MULA KOTA SINGARAJA
Link : ASAL MULA KOTA SINGARAJA
CERITA DARI BALI

Adalah seorang wanita dari kasta sudra bernama Ni Luh Pasek. Ia berasal dari daerah Panji keturunan Kyai Pasek Goblog. Meski hanya keturunan dari kasta sudra ia berhasil diperistri oleh seorang Raja Klungkung bernama Sri Sugening.

Rupanya meski Ni Luh Pasek telah diperistri oleh seorang Raja dari Klungkung nasibnya tidak seperti yang diharapkan sebelumnya. Ketika ia tengah mengandung malah diperlakukan oleh sang suami dengan tidak semestinya. Dalam keadaan mengandung oleh Raja Klunglung ia malah dikawinkan lagi dengan seorang laki-laki bernama Kyai Jelantik Bogol.


Masih beruntung setelah berada dalam kekuasaan suaminya yang baru yaitu Kyai Jelantik Bogol, Ni Luh Pasek diperlakukan baik-baik saja. Bahkan Kyai Jelantik Bogol melakukan sebagaimana istri yang sangat dicintainya.

Setelah kandungan Ni Luh Pasek berusia sembilan bulan sepuluh hari, lahirlah bayi laki-laki tampan yang kemudian diberi nama: I Gusti Gede Pasekan. Meski bukan anaknya Kyai Jelantik Bogol menganggap sebagai anak kandung sendiri.
 
Waktupun bergulir dengan cepatnya. Tak terasa dua puluh tahun telah terlampaui. I Gusti Gede Pasekan pun sudah berkembang menjadi seorang perjaka yang gagah. Dan pada suatu hari Kyai Gelantik Bogol memangil I Gusti Gede Pasekan untuk menghadap.

“Anakku kau sudah besar. Sekarang pergilah kamu ke daerah Panji!” kata Kyai Jelantik Bagol memberi perintah.

“Kenapa hamba harus pergi ke sana Yah?” jawab I Gusti Gede Pasekan balik bertanya.

“Daerah Panji itu adalah daerah kelahiran ibumu Ni Luh Pasek. Apa salahnya kamu melihat-lihat daerah kelahiran ibumu!” jawab Kyai Jelantik Bagol.

“Baik ayah aku akan pergi ke sana.”

“Kalau kamu pergi ini kuberi bekal dua senjata. Keris Ki Baru Semang dan Tombak Ki Tunjung Tutur. Semoga dalam perjalanan kamu selamat.”

Akhirnya I Gusti Gede Pasekan berangkat dari Klungkung menuju daerah Panji. Dan setelah berjalan selama empat hari empat malam sampailah ia pada suatu tempat yang disebut daerah Batu Menyan. Di daerah ini I Gusti Gede Pasekan sengaja menginap satu malam. Ia bersama ibunya beristirahat dengan tenang dalam pengawasan yang ketat dari para pengawalnya.
 
Ketika mereka sedang bermalam di daerah Batu Menyan itu tiba-tiba tanpa diketahui kedatangannya, di antara mereka telah berdiri seorang gaib yang berperawakan tinggi besar. Orang gaib itu bahkan telah mengangkat tubuh I Gusti Gede Pasekan tinggi-tinggi. Saat tubuhnya diangkat tinggi-tinggi itulah I Gusti Gede Pasekan melihat ke arah timur dan barat tampak pulau yang indah di tengah laut. Ketika I Gusti Gede Pasekan menengok ke arah selatan yang tampak adalah gunung yang menjulang tinggi. Dan dalam keadaan diangkat tinggi-tinggi itu I Gusti Gede Pasekan mendengar suara.

“I Gusti Gede Pasekan ...., yang kamu lihat adalah daerah-daerah yang bakal menjadi daerah kekuasaanmu!”

I Gusti Gede Pasekan tidak habis pikir. Maka setelah ia diturunkan dan orang yang menggangkat itu lenyap entah ke mana, I Gusti Gede Pasekan segera melapor hal yang dilihat dan didengar kepada ibunya.

Mendapat laporan dari anaknya Ni Luh Pasek ikut gembira. Wanita yang masih tetap cantik itu pun tak henti-hentinya memberikan semangat kepada I Gusti Gede Pasekan untuk terus tetap melenjutkan perjalanan.

“Suara yang kamu dengar itu adalah petunjuk baik Nak. Jangan putus asa, ayo lanjutkan perjalanan ini. Di tempat yang baru nanti kamu akan mendapat kebahagiaan hidup.” kata Ni Luh Pasek memberikan semangat.

Atas dorongan semangat dari ibunya itu I Gusti Gede Pasekan pun melanjutkan perjalanan. Dan beberapa hari kemudian sampailah ia pada tempat yang dituju. Yaitu daerah Panji. Sementara ketika I Gusti Gede Pasekan baru tiba di daerah Panji, di tempat itu terjadi peristiwa yang menggemparkan. Ada sebuah kapal besar yang kandas di tepi sungai.

Tentang kandasnya sebuah kapal besar itu, sebenarnya oleh nahkoda dan beberapa awak kapal sudah berusaha ke mana-mana untuk mencari orang yang sanggup membantu menolong agar kapal tersebut dapat berjalan. Tetapi usaha mereka selalu sia-sia tak membawa hasil.
 
Karena sudah hampir berputus asa, akhirnya sang nahkoda menemui kepala kampung untuk meminta tolong. Oleh ketua kampung, nahkoda itu diberitahu bahwa tidak ada orang yang mampu menolong kecuali seorang muda pendatang bernama I Gusti Gede Pasekan. Mendengar penjelasan dari ketua kampung tersebut nahkoda itu segera menemui I Gusti Gede Pasekan di tempat ia berada.

“Kami mengharap bantuan Tuan untuk mengangkat kapal kami yang kandas. Apabila Tuan berhasil, separo muatan kapal itu menjadi milik Tuan.” demikian kata nahkoda berkata di hadapan I Gusti Gede Pasekan.

“Bila janji Tuan seperti itu, aku siap membantu” jawab I Gusti Gede Pasekan ramah.

Selesai keduanya berembug, I Gusti Gede Pasekan segera pergi ke tepi pantai. Di tepi pantai I Gusti Gede Pasekan segera membuktikan kesanggupannya. Ia tampak mengeluarkan dua senjata pemberian dari Kyai Jelantik Bogol. Setelah dua senjatanya dikeluarkan ia terus menarik kapal besar yang baru kandas milik orang asing itu. Rupanya apa yang dilakukan oleh I Gusti Gede Pasekan membuat orang lain yang menyaksikan terkesima kagum. Ternyata kapal yang telah kandas itu dengan mudah dapat ditarik, dipindahkan ke atas air di dalam laut. Bukan main senang hati nahkoda sang pemilik perahu tersebut.

Karena senangnya pemilik perahu itu pun segera menepati janjinya. Separo barang muatan yang ada dalam perahu diserahkan kepada I Gusti Gede Pasekan. Seketika itu juga I Gusti Gede Pasekan yang semula miskin berubah menjadi kaya raya.

Kini I Gusti Gede Pasekan telah menjelma menjadi orang kaya. Ia pun dijuluki oleh orang-orang yang tinggal di tempat itu dengan nama I Gusti Panji Sakti. Memang I Gusti Gede Pasekan benar-benar orang yang sakti. Bahkan atas kesaktiannya sejak peristiwa itu, I Gusti Gede Pasekan mendirikan sebuah kerajaan kecil yang diberi nama Kerajaan Sukasada.
 
Bertambah hari kerajaan Sukasada yang diperintah oleh I Gusti Gede Pasekan berkembang semakin besar. Karena itu untuk memudahkan pengaturan jalannya pemerintahan, pusat pemerintahan dipindah agak ke utara dari kota Sukasada.

Sebelum dijadikan pusat pemerintahan, tempat yang dituju itu ditumbuhi banyak sekali pohon buleleng. Itulah sebabnya kerajaan itu disebut Kerajaan Buleleng. Dan di pusat pemerintahan kerajaan yang baru itu dibangun pula istana yang megah, yang diberi nama: Istana Singaraja. Artinya tempat tinggal seorang raja yang mempunyai keberanian luar biasa seperti singa. Hingga kini cerita tentang asal-usul keberadan kota Buleleng dan Singaraja ini oleh masyarakat Bali masih dipercaya kebenarannya.


Demikianlah Info postingan berita ASAL MULA KOTA SINGARAJA

terbaru yang sangat heboh ini ASAL MULA KOTA SINGARAJA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang ASAL MULA KOTA SINGARAJA dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2010/05/asal-mula-kota-singaraja.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: