Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro

Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro
Link : Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro
Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro


Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro

Wednesday, August 2nd, 2017 -

Pulau Kemaro adalah salah satu cerita rakyat dari Sumatera Selatan yang sudah terkenal di Nusantara simak kisahnya ya..


 


kemaro2Pada zamau dahulu, di Kerajaan Sriwijaya ada seorang putri yang bernama Siti Fatimah. Siti fatimah cantik dan baik hati sehingga banyak pemuda-pemuda tampan dari berbagai penjuru nusantara datang, namun tidak satu pun yang bisa menaklukkan hati putri Siti Fatimah.


Namun pada suatu hari, datanglah sebuah kapal besar dari negeri Cina, bersama dengan rombongan yang dipimpin seorang pangeran bernama Tan Bun An. Ia datang untuk berdagang di Kerajaan Sriwijaya. la lalu menghadap Paduka Raja.


Ketika ia meminta ijin ke Raja Sriwijaya, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah. Merekapun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan.


Kemudian, Tan Bun An menghadap Raja untuk minta restu.”Paduka, kedatangan hamba menghadap, karena hamba ingin mengutarakan keinginan untuk meminang Putri Siti Fatimah menjadi istri hamba,” kata Tan Bun An.


Raja Sriwijaya berpikir sejenak. la tahu bahwa Tan Bun An adalah putra mahkota dari sebuah kerajaan besar di negeri Cina, karena itu ia tidak keberatan putrinya menikah dengan pemuda itu.


“Anak muda, aku tahu kau pemuda yang baik. Aku tidak keberatan putriku menikah denganmu. Namun, kau harus menyediakan tujuh guci berisi emas.”


Tan Bun Ann menyanggupi syarat yang diajukan Raja. Lalu Tan Bun An mengajak sang Siti Fatimah ke daratan Cina untuk melihat orang tua Tan Bun An. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Kerajaan Sriwijaya disertakan pula tujuh guci yang berisi emas.


Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun An ingin melihat hadiah emas di dalam Guci-guci tersebut. Tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi.


“Oh, tidak! Mengapa isinya hanya sayur-sayur sawi yang sudah membusuk? Aku akan malu kepada calon mertuaku!” pikir Tan Bun An panik. Tanpa berpikir panjang ia membuang guci-guci tersebut kelaut, tetapi guci terakhir terjatuh diatas dek dan pecah. Ternyata didalamnya terdapat emas.


Lagi lagi tanpa berpikir panjang Tan Bun An terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya. Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu.


Siti Fatimah yang sejak tadi menyaksikan kejadian itu berlari ke pinggir sungai dan menunggu colon suaminya muncul dari dalam Sungai Musi. Namun, sampai menjelang sore tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul.


Putri cantik akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi untuk mencari calon suaminya. Sebelum loncat, Putri berpesan kepada dayang-dayangnya yang tinggal.


“Jika nanti kalian melihat ada timbunan tanah muncul di permukaan sungai, itu adalah kuburanku,” kata Putri Siti Fatimah lalu menceburkan diri ke dalam sungai.


Tidak ada seorang pun yang kembali ke permukaan. Beberapa hari kemudian, di tepi Sungai Musi muncullah timbunan tanah menyerupai sebuah gundukan. Semakin hari, gundukan tanah tersebut semakin lebar, hingga menjadi sebuah pulau.


Masyarakat setempat menamai pulau tersebut Pulau Kamaro yang artinya Kemarau. Nama itu dipilih, karena kondisi pulau tersebut yang tidak pernah tergenang sedikit pun meskipun ketinggian air di Sungai Musi sedang meningkat. Di pulau tersebut terdapat sebuah gundukan tanah yang agak besar dan diyakini sebagai makam Putri Siti Fatimah.


Kini, Pulau Kernaro menjadi salah satu objek wisata budaya di Palembang. Setiap perayaan cap gomeh, banyak warga keturunan Cina, baik dari dalam maupun luar negeri berkunjung ke sana untuk sembahyang dan berziarah.


 


 


dongeng legenda tupai dan ikan gabus






Demikianlah Info postingan berita Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro

terbaru yang sangat heboh ini Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang Dongeng Cerita Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan : Asal Muasal Pulau Kemaro dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2017/08/dongeng-cerita-cerita-rakyat-dari_9.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: