Pengemis dan Jutawan

Pengemis dan Jutawan - Hallo semuanya Pembaca Berita, Pada postingan berita kali ini yang berjudul Pengemis dan Jutawan, telah di posting di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan berita ini dapat membantu anda semuanya. Baiklah, ini dia berita terbaru nya.

Judul Posting : Pengemis dan Jutawan
Link : Pengemis dan Jutawan
Begitulah, dia sangat pelit sekali! Dia tidak pernah memberikan uang kecil kepada siapapun, apakah kepada pengungsi atau Palang Merah; dia bahkan tidak ingin mendengarkan hal-hal semacam itu. Dia ingin menjaga uangnya agar tetap utuh. Untuk pengeluaran sehari-hari, dia juga sangat, sangat ahli dalam kepelitannya. Maka istri, anak-anakn, ibu, dan saudara-saudarinya – sengsara.

Lalu suatu hari seorang pengemis mendatangi pintu rumah sang jutawan dan menginginkan sekeping emas dari dia. Sang jutawan memiliki banyak emas, tetapi tentu saja, dia mengusir pengemis itu dan menyuruh pelayan dan keluarganya untuk menyingkirkannya keluar.

Hari berikutnya, pengemis itu datang lagi dan menginginkan hal yang sama, sekeping emas. Maka sang jutawan sekali lagi menyepak dia keluar. Tetapi pengemis itu datang lagi pada hari berikutnya – dan lagi dan lagi, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Dia benar-benar berlatih kesabaran! (Gelak tawa). Dia pasti melakukan meditasi atau hal lainnya, karena dia amat gigih. Kesabaran adalah satu dari kebajikan yang diajarkan sang Budha kepada murid-muridnya, salah satu dari Enam Kesempurnaan (Paramita).

Tahun demi tahun berlalu seperti ini sampai pada suatu hari sang jutawan menjadi bosan dengan pengemis itu, dan akhirnya dia memotong sekeping emas, sangat kecil sekali, dan diberikannya kepada pengemis itu. (Gelak tawa). (Guru berkomentar bahwa kita harus belajar dari cerita ini: Apapun yang ingin kita lakukan, kita harus tekun, dan mungkin kita akan berhasil!)

Kemudian pengemis itu menjadi amat bahagia sekali. Dia meloncat kegirangan dan bernyanyi "Halleluya!" Dan kemudian dia menaruh kepingan emas itu di dadanya dan pulang kembali dan pergi tidur. Dia meletakkan kepingan emas itu di dekatnya, diatas bantal meditasinya, dan pergi tidur.

Tetapi pada saat dia bangun, emasnya tidak ada lagi.(Gelak tawa) Tentu saja! Mungkin inisiat yang lain telah mengira itu adalah mainan anak-anak dan membawanya pulang atau ada orang lain yang mengambilnya, tetapi dia tidak tahu siapa. Karena pengemis itu tidur dimana saja: di depan pasar swalayan, di kolong jembatan, di depan bioskop, di tanah lapang, dimana saja! Maka bila dia meletakkan sekeping emasnya di sana, orang dapat saja menbawanya pergi. Kemudian pada hari berikutnya dia kembali lagi dan meminta sekeping emas yang lain dari sang jutawan.

Dan sang jutawan bertanya, “Kenapa? Saya baru saja memberimu sekeping kemarin. Apa yang kamu perbuat dengannya?” Maka pengemis itu berkata, “Ya, kemarin saya memperolehnya, saya meletakkannya di samping saya, dan saya menutup mata, dan pada saat saya membuka mata, emasnya menghilang. Maka hari ini saya harus kembali lagi untuk sekeping yang lain."

Saat sang jutawan mendengar ini, dia menjadi tercerahkan! (Gelak tawa) Dia menyadari Kebenaran mengenai segala hal di dunia ini: Hari ini kalian memilikinya; besok kalian tidak memilikinya lagi. Atau kalian mungkin memilikinya sekarang, tetapi sesudahnya kalian tidak memilikinya lagi. Dia tiba-tiba menjadi tercerahkan, bahwa kita seharusnya tidak terikat pada semua barang milik di dunia ini.

Dan setelah itu, dia mengubah sikapnya. Dia mulai memberikan amal kepada orang dan hidup dengan wajar, hidup santai. Dia tidak lagi melekat kepada emas atau uang. Orang di sekitarnya mengira bahwa pengemis itu adalah seorang makhluk Surgawi yang telah menjelmakan dirinya sendiri kedalam seorang manusia dengan tujuan untuk mengajarkan sang jutawan pelajaran mengenai ketidakmelekatan, dan mungkin pencerahan. (Tepuk tangan)

Buku ini (Guru mengangkat buku yang telah Dia baca) benar-benar bermanfaat bagi saya, dan merupakan guru saya. Setelah saya membaca buku ini, saya juga menjadi tercerahkan; saya juga menjadi sangat tidak melekat. Saya tidak lagi berpikir mengenai uang atau emas karena saya tidak memilikinya satupun! (Guru dan semua orang tertawa. Pendengar bertepuk tangan.)

Saya dilahirkan dengan tidak membawa emas, dan saya akan meninggalkan dunia ini dengan tidak membawa emas. Apapun yang saya peroleh adalah milik kalian. Itu milik dunia. Seperti halnya kalian mengambilnya di sini dan memberikannya di sana. Sama halnya dengan setiap dari kita. Kita mengambil air dari sungai, menyimpannya dalam sebuah tangki air, dan kemudian air itu didistribusikan ke seluruh desa atau kota.

Kita harus menjalani hidup kita bagaikan sebuah tangki air. Apapun yang kita peroleh adalah untuk dibagikan. Kita hanyalah penerima. Sebagai contoh, saya mempunyai banyak uang, tetapi saya tidak pernah merasa bahwa saya memilikinya.. Amat melegakan. Kalian tidak khawatir karena kalian sudah tidak menganggap bahwa itu adalah milik kalian. Jadi, apakah itu ada di sana atau tidak, itu tidak menjadi persoalan.


Demikianlah Info postingan berita Pengemis dan Jutawan

terbaru yang sangat heboh ini Pengemis dan Jutawan, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian info artikel kali ini.

Anda sedang membaca posting tentang Pengemis dan Jutawan dan berita ini url permalinknya adalah https://indodongeng.blogspot.com/2010/07/pengemis-dan-jutawan.html Semoga info lowongan ini bisa bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates: